Tuesday, August 29, 2017

KECANTIKAN WANITA MUSLIMAH

Wanita identik dengan kecantikan, Allah SWT menciptakan wanita dengan segala bentuk keindahannya, dari kelembutan hati, jiwa, perasaan, bentuk tubuh, alunan suara dan lain sebagainya yang tentunya sangat jauh berbeda dengan kaum laki laki. Dalam suatu hadist dinyatakan bahwa : "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita shalehah” (HR.Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai). 

Sudah menjadi kodrat setiap wanita selalu ingin tampil cantik. Dengan alasan inilah maka saat ini ada berbagai macam salon, klinik kecantikan yang menawarkan berbagai macam produk yang menjanjikan dapat membuat seorang wanita menjadi “Cantik”. Bahkan yang lebih canggih lagi “bedah plastik” yang menjadi trend dan konsumsi entertainer yang benar-benar dibuat takjub dengan perubahan signifikan terhadap “appearance” seorang wanita. 

Padahal dalam Islam diajarkan bahwa kecantikan bukan dilihat pada kecantikan fisik dan rupa semata tapi lebih pada kecantikan sifat, tabiat, kebaikan hati dan akhlak seorang wanita. Wanita tidak perlu takut tidak cantik karena setiap wanita itu cantik dan indah apabila mempunyai akhlak yang indah pula.

Wanita yang baik adalah wanita yang memiliki kecantikan sifat dan akhlak lebih baik dari pada wanita yang memiliki kecantikan fisik dan rupa semata. Dalam Al Qur’an Allah tidak memberikan patokan khusus pada kecantikan fisik dan rupa bagi wanita ataupun pria.
Buat apa rupa dan fisik kita cantik tetapi hati kita tidak cantik, karena kecantikan fisik dan rupa akan hilang seiring waktu dan usia. 

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

لَعَنَ اللَّهُ الوَاشِمَاتِ وَالمُوتَشِمَاتِ، وَالمُتَنَمِّصَاتِ وَالمُتَفَلِّجَاتِ، لِلْحُسْنِ المُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari 4886, Muslim 2125, dan lainnya).

Kecantikan akhlak dan kebaikan hati tidak akan pernah hilang walau dimakan waktu dan usia (abadi). Tetapi kecantikan palsu akan menghilang bersama bergulirnya waktu (tidak abadi). Syukurilah apa yang Allah berikan atau ciptakan untuk kita. Haram hukumnya merubah ciptaan Allah. 

Wanita Cantik Dalam Islam
Setelah mengetahui makna kecantikan wanita, lalu bagaimanakah wanita yang cantik dalam islam dan bagaimana pandangan islam mengenai wanita yang cantik. Adapun ciri-ciri wanita cantik dalam islam adalah sebagai berikut :

1. Senantiasa menutup aurat
Kecantikan wanita terutama kecantikan jasmani sebaiknya dijaga dengan baik dan tidak ditunjukkan pada orang lain selain suami atau pada orang lain yang bukan mahramnya. Wanita yang cantik dalam islam tentunya mereka yang senantiasa menutup auratnya dan memenuhi perintah Allah SWT yang tdisebutkan dalam firman-Nya berikut ini :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya : (QS An Nur : 31)

2. Memiliki akhlak yang baik
Seorang wanita yang cantik tidak hanya cantik fisiknya saja melainkan baik akhlaknya. Senantiasa berkata lemah lembut, sopan dan santun kepada orang lain. Kebaikan akhlak dan hati seorang wanita akan membuat kecantikannya terpancar. Hati dan akhlak yang baik dalam islam lebih utama dari kecantikan fisik itu sendiri sesuai dengan hadits berikut: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian” (HR.Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Rajin menjalankan ibadah
Selain memiliki akhlak yang baik dan memiliki kecantikan fisik, kecantikan wanita dalam islam juga terpancarkan karena amal ibadah yang ia lakukan dengan ikhlas hanya mengharapkan ridha Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini:

Ibnu Katsir berkata: “Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rizki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rizki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.” (Tafsir Ibnu Katsir IV/204).

4. Menjalankan kewajibannya dalam keluarga
Sesungguhnya perhiasan dunia yang paling cantik adalah wanita termasuk istri yang shalehah. Oleh sebab itu Rasul senantiasa menyuruh umatnya untuk memandang agama, kecantikan akhlak dan budi pekerti adalah yang utama. Wanita yang shalehah tentunya akan bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri dan ibu untuk anaknya kelak. Sebagaimana dalam hadits berikut :

Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

5. Memiliki sikap malu. 
Malu adalah akhlak yang menghiasi perilaku manusia dengan cahaya dan keanggunan yang ada padanya. Inilah akhlak terpuji yang ada pada diri seorang lelaki dan fitrah yang mengkarakter pada diri setiap wanita. Sehingga, sangat tidak masuk akal jika ada wanita yang tidak ada rasa malu sedikitpun dalam dirinya. Rasa manis seorang wanita salah satunya adalah buah dari adanya sifat malu dalam dirinya.

Apa sih sifat malu itu? Imam Nawani dalam Riyadhush Shalihin menulis bahwa para ulama pernah berkata, “Hakikat dari malu adalah akhlak yang muncul dalam diri untuk meninggalkan keburukan, mencegah diri dari kelalaian dan penyimpangan terhadap hak orang lain.”

Lalu sebenarnya apa sih definisi dari kata malu itu sendiri..??!! Malu didefinisikan sebagai sikap menahan diri dari perbuatan buruk atau hina,sifat malu ini merupakan gabungan dari sifat takut dan iffah (menjaga kesucian diri). Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa malu berarti menahan diri karena takut melakukan suatu perbuatan yang dibenci oleh syariat, akal, maupun adat kebiasaan. Pengertian yang terakhir ini lebih umum dan mencakup definisi yang cukup luas. Sifat malu adalah budi pekerti Islam yang merupakan tanda keimanan seseorang. Jadi rasa malu merupakan perilaku yang dapat dibentuk,dan rasa malu juga merupakan landasan ahlak mulia dan selalu bermuara dan berakhir pada kebaikan. Rasa malu itu sendiri harus terus dipupuk jangan sampai hilang dari hati, karena rasa malu inilah yang dapat menghindarkan kita muslimah dari fitnah-fitnah dunia, dari racun yang tersamar dalam kenikmatan sementara.

Malu dan Iman sesungguhnya adalah dua hal yang saling melengkapi, dengan iman yang kuat kepada Allah bisa menumbuhkan rasa malu di dalam diri seseorang. Kekuatan iman inilah yang akan mengerem kita dalam melakukan hal-hal yang dilarang olehNya, karena rasa malu kepadaNyalah yang membuat kita malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji tersebut.

6. Senantiasa bersabar dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan
Seorang wanita menjadi lebih mempesona jika wajahnya dihiasi dengan senyuman dan sikap hidup yang anggun. Mempertahankan keimanan butuh kesabaran. jadi tidak ada keimanan tanpa kesabaran. Untuk mewujudkan sebuah impian butuh waktu dan proses yang panjang. dan di wujudkan dengan cara sedikit demi sedikit tapi istiqomah. dan kesabaranlah yang telah mempertahankan ke istiqomahan tersebut

Berdasarkan dalil-dalil dan penjelasan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa kecantikan wanita dalam islam yang hakiki terletak pada agama, hati dan akhlaknya dan bukan terletak pada paras atau penampilannya. Jadi para wanita tidak perlu khawatir dan membuang waktu serta uang untuk mempercantik diri karena sejatinya Allah tidak memandang rupa seseorang melainkan hanya iman dan taqwanya. 

Allah tidak memandang rupa seseorang melainkan hanya iman dan taqwanya. 

Catatan :
Disarikan dari berbagai sumber google searching antara lain, muslim.or.id dan rumaysho.com

Thursday, August 24, 2017

REVIEW PRODUK OXYTERA CREAM PART 1

Sudah sejak lama aku suka melihat promo produk ini yang sering muncul di sponsored Instagram. Aku hanya membacanya sambil lalu saja, rasanya semua cuma rekayasa gambar saja. Apa iya bisa seperti itu sih? Wajah orang seperti apel mulus dan mengkilap. Disamping itu mengapa aku masih belum berminat adalah harganya yang terbilang sangat mahal 2,5 juta.

Hingga suatu hari, entah aku lupa alasan penyebab aku mengirimkan foto close up ke group family WA. Tiba-iba Ida alias ibu Angga komentar. “Esi kok mukamu banyak sekali fleknya”. Ada sedikit rasa kaget meskipun aku sendiri menyadari jika beberapa bulan belakangan wajahku memang sudah banyak flex. Ini artinya produk cream dari klinik Beauty Trust langgananku sudah “resisten”. Aku menjawab komentar ibu Angga “Biasalah bu wis tuek...jadi sudah pantes tumbuh flek” Jawaban untuk menenangkan hati saja, padahal mulai mikir waduhhhh... segitunya yach sampai di fotopun flex itu nampak. 

Seketika malam itu aku teringat dengan promo sponsored IG yaitu Oxytera cream, pengen nyobain ahhh... Tapi selalu aja muncul rasa ragu dan was was. Alasan pertama yang membuat aku ragu untuk beli dan nyobain adalah takut iklan tersebut hanya abal-abal, karena memang sudah begitu banyak produk-produk kecantikan yang dipromo/dijual lewat media sosial kucoba namun tak satupun memberikan hasil bagiku. Itu pula yang menjadi alasan aku balik lagi ke produk Beauty trust meskipun efeknya hampir tak ada dan mukaku merah bruntusan, tapi lebih lumayan dibanding yang lain. 

Singkat cerita meskipun telah tertunda dan terhalang kurang lebih 1 tahun akhirnya aku beli dan nyobain juga produk skin care “Oxytera cream” ini. Pernah sekali mengontak suatu nomer WA yang ada di sponsored IG, tapi orangnya gak asyik. Masa pas aku bilang maaf mbak mau tanya-tanya tentang cream Oxytera boleh? Dijawab boleh..., tapi boro-boro dijelasin apa dan bagaimana cara penggunaannya. Dia mah “ujug-ujug” langsung memberitahukan harga sepaket cream New Signature Flex 2,5 juta rupiah mauu???. Eh...alah... saya langsung bete banget, belum dijelasin apa-apa sudah langsung ngomong seperti itu (hmmmm.... gak punya bakat dan basis ilmu manajemen pemasaran si mbak ini). Lupakanlah!

Sebulan berselang aku mendapatkan suatu kontak lagi via IG, namanya sih Fatimah Oxytera. Pertama kontak ini welcome greetingsnya sangat bersahabat. Doi menjelaskan apa itu Oxytera cream, lalu menanyakan problem aku, lalu menjelaskan cara pakai. Karena enak dan nyaman ngobrolnya maka aku bisa terbuka menyampaikan kendalaku. Sampai-sampai ketika aku menyatakan produk oxytera yang lumayan mahal, dan aku rada ragu membeli. Takutnya sudah mahal namun hasilnya belum tentu bagus. Yah...seperti pengalamanku membeli skin care secara online semuanya rata-rata kurang cocok (mungkin karena usia kulitku menjadi kulit badak kali ya... Hahaa..) Si mbak (sampai kini aku belom kenalan siapa namanya) menawarkan untuk membeli paket yang bisa terjangkau dulu, yaitu beli paket standar plus serum flex dan cream pelicin. Jadi total harga 1.372.000 rupiah, lumayan ngirit dibanding paket total 2,5 juta.

Cuss...aku nekad beli. Tak lama setelah transfer (2 hari ) paket telah aku terima namun yang datang baru sabun, sunscreen dan cream malam saja. Ketika barang datang aku langsung kontak si “mbak” untuk menanyakan cara pakai. Dari keterangan si “mbak” aku baru tahu bahwa ternyata paket yang datang itu belum lengkap. Masih akan ada paket lagi yaitu serum flex dan cream pelicin. Akupun diberi tahu jangan dipakai dulu cream yang sudah datang itu. Karena tata cara peamakaiannya adalah selama 3 minggu pertama yang dipakai hanyalah serum flex dan cream pelicin. Kedua item itu mungkin agak rada lama datangnya, karena kedua item itu baru diracik disaat ada orderan. Ohhhhh...baiklah! Akhirnya 4-5 hari berikutnya datanglah dua item yang ditunggu.( Oh.. ya selam 5 hari penantian aku sudah melepas semua skin care cream yang aku pakai. Tujuannya biar wajahku bersih dulu dari segala cream pemutih lainnya).

Paket Signature Flex

Pertama-tama sebelum memberikan testimoni hasil pemakaian produk aku menjelaskan secara rinci paket produk New Signature Flex dari Oxytera Cream ini :


1. SABUN WAJAH
Sabun wajahnya dalam kemasan yang agak lebih besar dibanding produk paket oxytera lainnya. Teksturnya seperti gel dan berwarna pink muda sekali. Sabun wajah mengandung butiran scrub dengan bau seperti obat (tidak harum seperti sabun cuci muka lainnya) dan tidak berbusa. Dengan sedikit gosokan butiran scrubnya akan melepaskan kulit mati. Setelah pemakaian kulit muka terasa bersih dan mengkilap (= baca kinclong) dan seperti tertarik (alias kencang).

Facial Wash


2. SERUM FLEX DAN CREAM PELICIN
Dua produk ini dipakai secara kombinasi. Pemakaian di awal dan dipakai setiap malam selama 3 minggu pertama. Serum Flex dalam kemasan yang sangat kecil alias paling kecil dibanding yang lainnya. Wujudnya adalah cairan yang berwarna “pale yellow”, berbau alkohol. Dioleskan tipis-tipis pada kulit wajah yang ber “flex”, sama seperti efek memakai sabun wajah setelah mengoleskan produk ini wajah terlihat mengkilap. Setelah 2- 3 menit pengolesan serum Flex baru oleskan cream Pelicin secara tipis-tipis. Teksturnya yang cream dan pekat agak sulit untuk dioleskan ke kulit muka (jadi agak sulit untuk memakainya dalam jumlah sedikit), boros jadinya. Tapi aku tak kekurangan akal sebelum memakai cream Pelicin aku menyemprot mukaku sekilas dengan beauty water baru deh bisa olesin tuh cream Pelicin sedikit dan tipis tipis banget. (Irit ....secara harganya mahal, tapi setelah konsultasi sama si “mbak” memang harus tipis-tipis kok pakainya). Cream Pelicin memiliki bau khas (bau obat) seperti sabun wajah.

Serum Flex dan cream pelicin


3. SUNCREEN DAN DAY CREAM
Untuk pemakaian pagi dan siang hari digunakan kombinasi 2 cream ini. Setelah membersihkan muka dengan sabun wajah dan dikeringkan selanjutnya aku memakai 2 kombinasi cream ini. Pertama Sun screen berwujud cream putih bening yang tak berbau, sama seperti cream Pelicin teksturnya pekat sehingga agak sulit dioleskan tipis-tipis dan akupun mengakalinya dengan menyemprotkan beauty water terlebih dahulu. Setelah 1 -2 menit barulah diolesin Day cream. Day cream teskturnya agak sedikit encer dibanding Sun Screen jadi lebih mudah dioleskan secara tipis-tipis sekali. Day cream berbau seperti bedak tabur lebih berfungsi seperti BB cream atau foundation liquidlah, namun sangat “Transulcent” alias ringan banget jadi wajah tidak terasa berat.

Sunscreen dan Day cream


4. CREAM MALAM
Cream malam dipakai setelah 3 minggu pemakaian serum Flex dan cream Pelicin. Caranya adalah bergantian selang-seling tiap malam dengan kombinasi serum flex dan cream Pelicin. Tekstur cream malam agak lebih encer dibanding cream pelicin sehingga mudah dioleskan secara tipis-tipis.

Cream malam


Waktu aku mulai mencoba, deg-degan sih mengingat harganya kan lumayan mahal (sebenarnya bagiku mahal bukan menjadi masalah yang penting “ngefek”). 3 hari pemakaian kulit mukaku memang terlihat ringan tetapi flek hitam makin terlihat jelas. Aku berpositif thinking saja, flex-flex ini terlihat karena aku tidak memakai apapun selain suncreen cream yang bening membuat kulit mukaku tak ada coveragenya sama sekali. Bukankah selama ini jika ke kantor aku selalu memakai make-up, yang nota bene pakai premier cream, foundation plus bedak yang dapat menutupi flex nya.

Pemakaian dilanjutkan dan setelah satu minggu aku mulai merasakan ada perubahan kecil, kulit wajahku agak sedikit cerah. Meski tidak memakai apapun tidak lagi terlihat kusam alias karadak. Flex yang ada tetap ada. Hingga minggu ketiga aku merasa ada perubahan yaitu flex yang ada mulai memudar sedikitttttt. Meski tidak terlalu signifikan perubahannya membuat aku cukup senang sih dan berharap seiring waktu efeknya akan terasa.

Tapi pada minggu ketiga aku mulai pola pemakaian cream totally. Artinya seluruh cream mulai dipakai. Serum flex combined dengan cream pelicin bergantian selang seling dengan cream malam. Nah mulai rada was-was sih karena sejak mulai memakai cream malam wajahku memang terlihat kinclong (alias mengkilat ) tapi rada merah dan flex hitam masih lumayan pekat. Hmmmm... masalah kulitku banget nih mudah merah.

Aku mengontak si “mbak” konsultasi mengenai progress yang aku dapati. Si “mbak” bilang terusin aja itu on process kok. Yah ...sejauh ini selama 1 bulan setengah aku pakai cream ini aku merasakan memang belum ada perubahan berarti bagiku, wajahku lumayan Perubahan itu sedikit sekali dan tidak sampai sekinclong iklan dan testimoni oxytera cream yang lihat di IG atau media sosial lainnya. Aku juga menyimpulkan bahwa foto-foto di testimoni itu pake edit foto minimal pake camera 360. Yakin deh..... lihat aja foto-foto mereka. Demi memenuhi persyaratan yang disarankan oleh suplier cream tersebut aku ngikut aja untuk tidak memkai cream atau apapu selain Oxytera. Senangnya tuh sekarang aku tak perlu ber-make up lagi (Pakai lipstickpun aku hanya lipgloss saja). Hal ini menyempurnakan niatku untuk memenuhi aturan berhias dalam Islam bagi wanita yaitu larangan Tabarruj. Aku berani tampil apa adanya. 

Diawal pembelian aku hanya beli paket hemat jadi hanya ada 5 item produk saja “not including” day cream. Karena ada rencana travelling ke pantai aku membeli Day cream seharga 598 ribu, tujuanku adalah supaya proteksi terhadap sinar matahari semakin maksimal. 

Oh iya... satu catatan lagi yang ingin aku tambahkan memakai oxytera cream tidak menjadikan kulit merah dan perih (setelah aku evaluasi kulitku memerah saat awal memakai cream malam itu disebabkan pagi harinya aku memakai masker Himalaya Charcoal Purifying and glowing mask dari Body shop yang punya efek mengelupaskan kulit mati). Hal inilah yang paling membuat aku nyaman dan percaya. Memang di usia yang sudah 51 tahun aku tidak terlalu muluk-muluk menginginkan kulit yang sangat kinclong. Setidaknya cerah dan tak kusam cukuplah buatku.. Perubahan ini sudah terjadi setelah kurang lebih pemakaian paket produk selama 6 minggu. Inshaa Allah cocok terus ya dengan cream ini dan beberapa bulan ke depan sisa-sisa flex yang masih agak membandel bisa mulai menipis. Aamiinn...

Sebelum memakai Oxytera cream, kondisi kulit wajahku yang bruntusan efek memakai cream dokter

Progress setelah pemakaian 3 minggu, wajahku hanya memakai sunscreen

Progress setalah 4 minggu, sengaja diambil sangat dekat agar terlihat penipisan flexnya

Setelah 6 minggu pemakaian, foto diambil saat bangun tidur tapi sudah berwudhu. 

Cukup segitu review produk yang baru saja aku gunakan, aku yakin jika untuk kulit yang masih tidak terlalu bermasalah seperti aku (Flex tebal karena usia) akan lebih mudah mendapatkan hasil maksimal dan bagus, tapi menurut aku tidak juga sampai selicin testimoni-testimoni yang ada di media sosial. 

Tuesday, August 22, 2017

CARA BERHIAS SEORANG MUSLIMAH

Secara kodrat seorang wanita ingin selalu tampil cantik dan kadangkala untuk mencapai tujuan penampilan cantik ini wanita melakukan segala macam cara. Bahkan pada masa sekarang banyak wanita terkadang menjadi mangsa para produsen kecantikan yang menawarkan berbagai produk yang menjanjikan dapat menyulap wanita menjadi cantik. Wanita rela untuk merogoh kocek dalam jumlah besar asal bisa meraih definisi cantik dalam sudut pandang mereka. Salon-salon kecantikan bertebaran bak jamur di musim hujan. Berbagai teknik seperti, sulam alis, sulam bibir, filler alias tanam benang, suntik putih,tutorial make-up yang dapat merubah penampilan wajah dan sebagainya ditawarkan untuk bisa mewujudkan penampilan yang cantik.

Seorang wanita harus selalu ingat bahwa meski ingin tampil cantik, harus tetap dalam batasan syariat yang diperbolehkan. Kecantikan seorang wanita adalah hak suaminya, dan hanya boleh dilihat oleh orang-orang yang menjadi mahramnya. Seorang wanita mukminah adalah wanita yang selalu menjaga kehormatan dirinya dan menjaga hak-hak suaminya

Berhias, kata ajaib ini biasanya amatlah identik dengan wanita. Bagaimana tidak, wanita identik dengan kata cantik. Guna mendapatkan predikat cantik inilah, seorang wanita pun berhias. Namun tahukah engkau wahai saudariku muslimah, bahwa Islam telah mengajarkan pada kita bagaimana cara berhias yang syar’i bagi seorang wanita? Sungguh Islam adalah agama yang sempurna. Islam tidak sepenuhnya melarang seorang wanita ‘tuk berhias, justru ia mengajarkan cara berhias yang baik tanpa harus merugikan, apalagi merendahkan martabat wanita itu sendiri.

Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, sesungguhnya Allah ta‘ala berfirman

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A‘raaf, 7: 31).

Dari ayat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi seorang laki-laki dan wanita diperbolehkan berhias. Berikut akan dibahas tentang batasan syariat yang diperbolehkan bagi seorang wanita untuk berhias. 

LARANGAN TABARRUJ
Kaidah pertama yang harus diperhatikan bagi wanita yang hendak berhias adalah hendaknya ia menghindari perbuatan tabarruj. Tabarruj secara bahasa diambil dari kata al-burj (bintang, sesuatu yang terang, dan tampak). Di antara maknanya adalah berlebihan dalam menampakkan perhiasan dan kecantikan, seperti: kepala, wajah, leher, dada, lengan, betis, dan anggota tubuh lainnya, atau menampakkan perhiasan tambahan. Imam asy-Syaukani berkata, “At-Tabarruj adalah dengan seorang wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang (seharusnya) wajib untuk ditutupinya, yang mana dapat memancing syahwat (hasrat) laki-laki” (Fathul Qadiir karya asy- Syaukani). Allah ta‘ala berfirman (yang artinya),

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab, 33: 33).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “Arti ayat ini: janganlah kalian (wahai para wanita) sering keluar rumah dengan berhias atau memakai wewangian, sebagaimana kebiasaan wanita-wanita jahiliyah yang dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan (agama) dan iman. Semua ini dalam rangka mencegah keburukan (bagi kaum wanita) dan sebab-sebabnya” (Taisiirul Kariimir Rahmaan karya Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di).

MENJAGA AURAT
Kaidah kedua yang harus diperhatikan bagi, seorang wanita yang berhias adalah hendaknya ia paham mana anggota tubuhnya yang termasuk aurat dan mana yang bukan. Aurat sendiri adalah celah dan cela pada sesuatu, atau setiap hal yang butuh ditutup, atau setiap apa yang dirasa memalukan apabila nampak, atau apa yang ditutupi oleh manusia karena malu, atau ia juga berarti kemaluan itu sendiri (al-Mu‘jamul Wasith).

Lalu, mana saja anggota tubuh wanita yang termasuk aurat? Pada asalnya secara umum wanita itu adalah aurat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya,

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya” (HR Tirmidzi, dinilai shahih oleh al-Albani).

Namun terdapat perincian terkait aurat wanita ketika ia di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya, di hadapan wanita lain, atau di hadapan mahramnya.

Aurat wanita di hadapan laki-laki yang bukan mahram adalah seluruh tubuhnya. Hal ini sudah merupakan ijma‘ (kesepakatan) para ulama. Hanya saja terdapat perbedaan pendapat diantara ulama terkait apakah wajah dan kedua telapak tangan termasuk aurat jika di hadapan laki-laki non mahram.

Sedangkan aurat wanita di hadapan wanita lain adalah anggota-anggota tubuh yang biasa diberi perhiasan. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ

“Tidak boleh seorang pria melihat aurat pria lainnya, dan tidak boleh seorang wanita melihat aurat wanita lainnya” (Hadits shahih Riwayat Muslim, dari Abu Sa‘id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu).

Syaikh al-Albani mengatakan, “Sedangkan perempuan muslimah di hadapan sesama perempuan muslimah maka perempuan adalah aurat kecuali bagian tubuhnya yang biasa diberi perhiasan. Yaitu kepala, telinga, leher, bagian atas dada yang biasa diberi kalung, hasta dengan sedikit lengan atas yang biasa diberi hiasan lengan, telapak kaki, dan bagian bawah betis yang biasa diberi gelang kaki. Sedangkan bagian tubuh yang lain adalah aurat, tidak boleh bagi seorang muslimah demikian pula mahram dari seorang perempuan untuk melihat bagian-bagian tubuh di atas dan tidak boleh bagi perempuan tersebut untuk menampakkannya.”

Batasan aurat seorang wanita di hadapan mahramnya, secara garis besar ada dua pendapat ulama yang masyhur (populer) tentang batasan ini. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah antara pusar hingga lutut. Sedangkan pendapat kedua mengatakan, bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah sama dengan aurat wanita di hadapan wanita lain, yakni semua bagian tubuh kecuali yang biasa diberi perhiasan.

Dari Syaikh al-Albani bahwa aurat wanita di hadapan laki-laki mahramnya adalah sama sebagaimana aurat wanita di hadapan wanita lain, yakni seluruh tubuhnya kecuali bagian-bagian yang biasa diberi perhiasan.

Dalilnya adalah firman Allah ta‘ala yang artinya,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakka perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka atau saudara-saudara lelaki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka,atau wanita-wanita mereka, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.’” (QS. An-Nuur, 24: 31).

Adapun untuk aurat wanita (istri) di hadapan suaminya, maka ulama sepakat bahwa tidak ada aurat antara seorang istri dan suami. Dalilnya adalah firman Allah ta‘ala

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (٢٩)  إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (٣٠)

“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela.” (QS. Al-Ma‘aarij, 70: 29-30)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa seorang suami dihalalkan untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar memandangi perhiasan istrinya, yaitu menyentuh dan mendatangi istrinya. Jika seorang suami dihalalkan untuk menikmati perhiasan dan keindahan istrinya, maka apalagi hanya sekedar melihat dan menyentuh tubuh istrinya.

CARA BERHIAS YANG DILARANG
Maka jika sudah tak ada lagi aurat antara suami dan istri, hendaknya seorang wanita (istri) berhias semenarik mungkin di hadapan suaminya. Seorang istri hendaknya berhias untuk suaminya dalam batasan-batasan yang disyari‘atkan. Karena setiap kali si istri berhias untuk tampil indah di hadapan suaminya, jelas hal itu akan lebih mengundang kecintaan suaminya kepadanya dan akan lebih merekatkan hubungan antara keduanya.

Hal ini termasuk diantara tujuan syari‘at. Bukankah salah satu ciri istri yang baik adalah yang menyenangkan ketika dipandang, wahai saudariku? Adapun bentuk-bentuk berhiasnya bisa dengan bermacam-macam. Mulai dari menjaga kebersihan badan, menyisir rambut, mengenakan wewangian, mengenakan baju yang menarik, mencukur bulu kemaluan, dll.

Namun yang hendaknya dicamkan seorang istri adalah hendaknya ia berhias dengan sesuatu yang hukumnya mubah (bukan dari bahan yang haram) dan tidak memudharatkan. Tidak diperbolehkan pula untuk berhias dengan cara yang dilarang oleh Islam, yaitu: 

1. Menyambung rambut (al-washl). 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat penyambung rambut dan orang yang minta disambung rambutnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

2. Menato tubuh (al-wasim), mencukur alis (an-namsh), dan mengikir gigi (at-taflij). 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu), yang mencukur alis dan yang minta dicukur, serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

3. Mengenakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah). 
Baginda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim dari jalan Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu) 

4. Memanjangkan kuku. 
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang termasuk fitrah manusia itu ada lima (yaitu): khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim) 

5. Berhias menyerupai kaum lelaki. 
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupakan diri seperti wanita dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (Riwayat Bukhari). Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi. 

Wahai Saudariku, sungguh Allah ta‘ala yang mensyari‘atkan hukum-hukum dalam Islam lebih mengetahui segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi para hamba-Nya dan Dia-lah yang mensyari‘atkan bagi mereka hukum-hukum agama yang sangat sesuai dengan kondisi mereka di setiap zaman dan tempat. Maka, sudah sepantasnya bagi kita wanita muslimah untuk taat lagi tunduk kepada syari‘at Allah, termasuk di dalamnya aturan untuk berhias.



Catatan : 
Artikel ini diolah dari sumber: https://muslimah.or.id

Monday, August 21, 2017

WELCOME GREETINGS

Palembang,  Senin 21 Agustus 2017

Assalamu'alaikum para bloggers
Selamat datang di "my new blogger" dari beberapa blog yang aku punya. Sesungguhnya blog ini kubuat terinspirasi saat ada tawaran untuk gathering dan sharing para blogger di kotaku tercinta Palembang. Beberap rekan kerja semangat sekali menganjurkan aku ikut "event" tersebut. Mereka yang menjadi pembaca setia beberapa blog aku terutama blog wisataku "www.rosi150166adines.blogspot.com yakin aku bisa menang untuk kompetisi reporting event tersebut. Aku pun semangat dengan support mereka, secara hadiahnya adalah tour ke Jepang. Tapi setelah aku menghubungi pihak panitia, baru aku ketahui bahwa yang dimaksud adalah beauty blogger. Aku sendiri merasakan kurang responsivenya panitia ketika aku mengatakan bahwa blog aku adalah travelling dan kriya. Ya...sudahlah aku memutuskan tak mau ikut, karena panitianya saja agak kurang respon.

Baiklah-baiklah pada akhirnya aku mikir mengapa aku tidak membuat saja "beauty blogger" bukankah begitu banyak skin care, produk kecantikan yang pernah aku coba dan aku pakai, secara aku memang suka merawat wajah yang cuma sebidang kecil ini (merawat karunia Allah ini, beda dengan mempercantik ya, karena dalam pahamku wanita itu tidak boleh memamerkan kecantikannya alias tabaruj). Bukankah melalui beauty blog aku ini aku bisa mereview suatu produk skin care atau produk kecantikan, Maka akhirnya jadilah My beauty Blogger ini. Nama blognya juga panjangggg sekali ya... karena memang kecantikan hati dan akhlah akan memancarkan sinar di wajah.

2 pieces of Tulip as my welcome greeting for the lovely bloggers