Thursday, November 30, 2017

REVIEW TREATMENT & PRODUK SKIN CARE DARI ERHA CLINIC

Setelah berhenti memakai Oxytera cream kondisi mukaku benar-benar parah, menghitam. Aku mencoba menguatkan hati untuk tak memikirkannya sampai terlalu, cuek saja aku tampil apa adanya tanpa polesan make up apapun (niat untuk syar’i). Tapi semua itu tak berapa lama. Stress juga akhirnya... karena setiap bertemu siapapun selalu aku mendengar sapaan dan komentar yang sama , “Chie kenapa mukamu jadi hitam begitu????”. Berulang-ulang. Aku hanya dapat membalas “Ahhh biasalah yuk .... namanya juga sudah tua. Terlihat hitam begini karena tak memakai make-up”. Yah... aku paham kulitku yang sangattt putih (seperti kulit orang Korea atau China) sehingga bila ada flek sedikit akan mudah nampak. Apalagi ini memang menghitam.

Mau tak mau aku galau juga dengan keadaan mukaku ini, tapi aku bingung mau pakai apalagi? Banyak yang menawarkan produk Trulum (amit amit mahalnya luar biasa, namun bisa jadi terkecoh lagi seperti promo Oxytera yang harganya selangit), Ertos beauty, Sabun aerola atau apalah. Untuk menyamarkan kehitaman itu aku kembali menggunakan make-up seperti premier, foundation cream dan bedak jika ke kantor. Ditengah kegalauan aku juga sempat memakai produk Superskin 360. Benar-benar gak ngefek sama sekali (padahal proses membelinya sedikit kisruh. Online shopping yang tak jelas, uang sudah ditransfer namun tak ada tanggapan, konfirm atau pemberitahuan apapun. Sampai 3 minggu uang ditransfer barang tak datang. Ditelpon gak bisa,disms tak dibalas. Hanya karena alasan tak mau kehilangan uang yang tidak kecil (total paket plus ongkir 390 ribu) aku tak kehilangan akal, aku coba meng email. Tak juga dibalas. Sampai tepat minggu ke 4 sms dibalas dengan alasan email saya itu masuk ke “junk box”. Trusssss kemana nek sms, sms saya?? Telpon saya yang gak diangkat. Akhirnya sebulan lebih sejak saat transfer barangnya datang juga. 

Dengan semangat 45 untuk merubah muka yang menghitam ini aku segera pake tuh paket Superskin 360. Hasilnya mengecewakan.........:((. Sama sekali tak ada pengaruhnya apa-apa tuh cream. Kayak pake air mineral saja. Entahlah apakah cream yang aku terima itu palsu atau tidak??? 

Ditengah kegalauan aku ingat “ERHA”. Sebenarnya sudah sejak 2 tahun lalu aku ingin mencoba “visit” ke Erha clinic. Bahkan saat travelling ke Bandung bulan February 2016 lalu aku sempat konsultasi sebentar di galery “Erha skin care” yang ada di Paris Van Java mall. Costumer servicenya malah menawarkan untuk menelpon dokter agar kulitku diperiksa, aku setuju pada tawaran ini. Namun yang membuat aku mengurungkan niat adalah karena cream-cream rujukan dokternya tak bisa langsung diambil pada malam itu juga. Cream-cream rujukan dokter ada di klinik, sedangkan galery ini cuma menjual cream-cream yang bersifat umum saja. Costumer service menawarkan tawaran menarik , cream rujukanku akan diantar ke hotel sekitar jam 9 pagi. Nah...karena besok itu hari terakhir aku di Bandung bahkan sesuai rencana jam 7 sudah akan check out dari hotel maka aku memutuskan belum dulu. 

Entahlah mengapa nama “Erha” semakin kuat melintas di pikiranku dalam kegalauan ini, namun langkah ini mundur maju mengingat banyak sekali komentar yang mengatakan bahwa produk “Erha” itu keras. Bla..bla...bla... Hmmmm....hiks..hiks.. Help....help....

Sampai suatu hari Mery rekan kerja di unit kerjaku yang dulu main ke kantor. Aku melihat mukanya sangat bersih dan mulus dan yang paling penting tidak “Korosi” alias merah. Yah dia punya kulit putih yang sejenis dengan aku. Aku iseng bertanya, “Mery pakai perawatan apa kok mukanya cantik sekali”. Akhirnya dia cerita dia memakai perawatan klinik kecantikan “Erha”. Dia cerita detail kenapa sampai pindah ke Erha. 

Mendengar penuturan Mery dengan semangat 45 aku memutuskan aku akan ke Erha. Tahu gak sih saking semangatnya aku, begitu Mery pulang dan kebetulan “bos”ku sedang rapat bahkan dikantorpun tak ada orang, maka detik itulah aku minggat ke Erha. Hahaaahaaa....mumpung aku belum berubah pikiran.

Singkat cerita sampailah aku ke Erha Clinic yang ada di jln. Angkatan 45. Ketika aku sampai sekitar jam 10.15 masih sepi. Hanya ada seorang pengunjung. Begitu aku masuk dengan wajah yang bingung sapaan costumer service ramah menyambutku (aku jadi relax), maka dia nanya apa yang bisa dibantu. Aku ceritalah pengennya aku apa dan rupanya untuk pasien yang baru pertama kali datang harus konsultasi dulu dengan dokter. Celakanyanya dokter itu baru mulai praktek jam 12 nanti. Haaaaaaaa..... sang CS menawarkan daftar dulu trus ibu bisa jalan-jalan aja dulu. Ya iyalah... masih sekitar 2 jam lagi. Tapi aku mau jalan kemana wong aku kesini tadi naik gocar. Meski memang pusat perbelanjaan Palembang Icon atau PS Mall lumayan dekat, aku malas. Aku bilang tidaklah biar aku nunggu saja. 

Lumayan lama nunggu 2 jam, bahkan aku agk sedikit kecewa ketika sang CS dokternya akan datang sedikit telat sekitar jam 12.30. waduhhhh.... mungkin dia males datang buru-buru karena pasiennya tak banyak. Bahkan aku sempat sholat Dzuhur dulu sampai jam 13.00 lebih dokternya belum tiba. Aku mulai kesal...secara aku orang yang sangat konfirm sama janji. Ini telat kok sampai 1 jaman lebih padahal aku menunggu sudah hampir 2 jam. Sementara itu aku juga mikir tadi aku sudah minggat dari kantor. Dan yang jelas aku tak mau dong datang telat lagi siang ini. Di saat aku mengajukan protes ke CS yang ada di lantai 2, tiba-tiba dokternya datang.

Sebagai pasien pertama aku masuk. Seorang wanita muda dengan rambut sebahu dan berkacamata. Aku agak canggung karena pertama kali kesini, yang gak bikin nyaman lagi sambutan dokternya sama sekali tidak menyambut. Kalimat-kalimatnya itu bukan untuk pelanggan (secara aku pernah belajar manajemen pemasaran). Tidak komunikatif dan ketus. Tapi apa boleh buat...aku sudah sampai disini. Setelah di periksa terdengarlah kata-kata “Melasma”. Dan yang menyebabkan melasma adalah paparan sinar matahari yang banyak dan lama. Masuk akal dulu aku orang lapangan. 

Dari sekilas mukaku ditengoknya dokter tersebut menuliskan resep dan sedikit penjelasan tentang aturan tata cara pemakaiannya. Selain resep dokter juga menuliskan rekomendasi tindakan untuk melakukan “Laser Photo rejuvention”. Kenapa ya...dokter ini menyampaikankan penjelasan dengan terburu-buru, tidak santai dan ingin cepat selesai banget. Makanya pas dia tanya ada lagi yang ingin ditanyakan aku langsung jawab “Tidak”. Asliiiii.....aku kurang nyaman dan kurang simpati pada dokter ini. Baru sampai tangga turun aku inget untuk nanya boleh pakai bedak gak kalau pagi hari. Yahhh sudahlah....

Sampai di bawah aku memberikan resep yang aku dapat dan kembali aku menemukan CS yang jutek dan tak ramah. Aku di suruh menunggu sebentar, lalu 5 menit kemudian aku dipanggil lagi untuk membayar. Total biaya yang harus aku keluarkan sebsar 540.500 rupiah terdiri 5 item produk. Habis membayar aku masih harus menunggu lagi sekitar 1- -15 menit. Terakhir aku mengambil cream-cream rujukan kepada CS yang berbeda lagi. Cantik tapi jutek dan sangat ketus, bertanyapun jawabannya ketus. Jadi yang ramah hanyalah CS pertama yang aku awal datang tadi. Hmmmm ... pantes yuk Henny pernah bilang enak di LBC klinik karena orangnya ramah-ramah tidak seperti di Erha. Ya sudahlah... yang penting aku sudah dapat produknya. Kita coba dulu. 

Aku merasa lumayan senang karena dalam waktu seminggu terlihat perubahan yang berarti untuk kulit mukaku. Bahkan kini setelah 3 minggu lebih mukaku sudah jauh berubah dan aku makin percaya diri tanpa memakai make up apapun, lipstickpun tidak Tidak memerah dan agak sedikit merasa tertarik (kering), tapi dokter sudah bilang itu memang efeknya. Setelah sebulan aku akan visit lagi lalu kondisi mukaku dan cream yang aku pakai akan dievaluasi. Hmmm.... Alhamdulillah semoga cocok untuk seterusnya. Meskipun pelayanannya dipenuhi kejutekan mungkin aku akan terus berkunjung deh yang penting hasilnya. Hahaaa... seminggu lagi akan “visit”, tapi saat ini aku sudah deg-degan untuk mempersiapkan kesabaran terhadap CS, agar tak khilaf karena aku sangat anti dengan keangkuhan alias kejutekan. 

Baiklah segitu dulu review dan testimoni saya kali ini, setelah visit minggu depan saya akan kembali membuat review.

Paket lengkap yang aku dapat
Day cream 1

Day cream 2
Night cream 1
Night cream 2
Facial wash

Paper bag
Resep dokter
Salinan resep dokter

Salinan resep dokter

Rekomendasi treatment

Nota belanja

Kondisi muka di awal sebelum ke Erha

Setelah 1 minggu pakai produk Erha

Minggu ke 2 after

Minggu ke 3

Minggu ke 3 tampak flek hitan di susut mata luar menipis

Minggu ke-3 perubahan yang menyenangkan aku

Thursday, November 23, 2017

REVIEW PRODUK OXYTERA CREAM PART 2

Postinganku kali ini ingin melanjutkan review tentang Oxytera cream. Baiklah aku mau teruskan mereview. 1 bulan berlalu belum terlihat perubahan ke arah membaik yang nampak. Bahkan di bulan kedua disaat aku berjumpa orang/teman semu langsung kaget dan berkomentar "Echie, itu muka kenapa? Kok jadi banyak flek". Tadinya aku berpositip thingking saja, flek di mukaku nampak jelas karena sekarang aku tidak memakai make-up baik itu berupa premier, foundation ataupun bedak. Disamping itu asumsi seperti itu untuk membesar-besarkan hati saja, karena sesungguhnya aku telah menyadari komentar orang lain itu benar.

Aku membesarkan hati bahwa ini masih dalam proses. Namun kok aku semakin risih karena hampir setiap bertemu rekan kantor, tetangga , kakak, adek dan semua orang selalu mengungkapkan hal yang sama "Kok muka Echie jadi hitam begitu" . Duh makin ngenes banget ya... hati ini. Tapi aku cuek.. nerusin pake paket Oxytera cream yang sudah aku beli seharga 2,5 juta itu. Demi 2,5 juta ...hahaha... (Hiks).

Masuklah bulan ketiga dan aku masih nerusin pake meski nih muka semakin parah. Soal hemat memang salut cream ini masih belum habis juga, yang habis hanya sun creamnya saja. Sampai habis bulan ketiga mukaku sudah hitam seperti "Lutung Kasarung".

Hatiku sudah gelisah, ingin berhenti dan ingin cari cream yang lain. Bingung dan agak phobia jadinya. Suatu hari saat aku travelling bersama keluarga, pagi hari aku dandan tanpa sengaja kakakku nomer 2 "Ita' melihat aku sedang mengoleskan suncreen dan day cream dari Oxytera, waduh dia kaget dan berkomentar
" Ya ampuunnn Esi kau pake Oxytera ya"
" Iyaaa.. memang kenapa"
" Ihhh... berhenti berhenti...."
" Kenapaaaa???? " tanyaku penasaran
" Kau inget gak waktu mukaku hitam dulu, ya gara-gara pake ituuu..."
" Seriussss bu...?"
" Nah anak ini dibilangin gak percaya... Stop lah pake itu. Pantesan mukamu sekarang hitam begitu"
" Iya sih bu gak ngefek, tapi kan sayang belinya mahal 2,5 juta"
" Ngerti, dari pada nanti mukamu hangussss... Kalau aku sih bodoh amat dengan mahal dari pada diterusin muka jadi hancur. aku dulu juga baru sebulan pake sudah seperti itu hitamnya, akhirnya meski masih banyak kubuang semua creamnya" tukasnya keras

Aku diam bener juga ya bisikku dalam hati. Akhirnya sejak itu aku berhenti pake Oxytera cream, sisa cream yang ada aku buang ke tong sampah. Hiks...2,5 juta...2,5juta...

Itulah review terakhir untuk Oxytera cream. Memang sih kata orang cream kecantikan itu cocok-cocokan. Ke aku gak cocok dan menghacurkan mukaku. Lain kali jangan percaya dan tergoda sama iklan atau pesan sponsor. Bener sumpah gak nyangka begini. Soalnya diiklannya wajah orang bisa kayak porselen gitu. Hmmmm...

Last updated kondisi mukaku setelah 3 bulan pake oxytera cream